Bisakah Maverick Vinales Menang dengan Tiga Pabrikan Berbeda?

Berikut 10 fakta dan rekor yang dapat dipecahkan pada GP Amerika, termasuk peluang Maverick Vinales jadi pembalap pertama yang mencatatkan sejarah MotoGP™.

Keberhasilan memenangi Tissot Sprint MotoGP™ telah menempatkan Maverick Vinales (Aprilia Racing) dalam posisi untuk memperjuangkan kemenangan di Grand Prix Amerika. Selain itu, ada banyak pertanyaan yang belum terjawab, serta rekor baru yang bisa tercipta pada balapan Senin dini hari nanti. Inilah statistiknya secara lengkap:

1. Vinales klaim pole position dan cetak rekor lap sepanjang masa di Austin. Itu merupakan pole ke-15 Top Gun di MotoGP™ dan kedua dengan Aprilia. Vinales raih kemenangan kedua berturut-turut dalam Sprint, dan ia berpeluang mencatatkan sejarah MotoGP™. Yakni torehkan kemenangan di GP Amerika dengan tiga pabrikan berbeda.

2. Vinales, Jack Miller serta Alex Rins memiliki peluang untuk menang bersama tiga pabrikan berbeda, menjadi yang pertama melakukannya dalam era MotoGP™.

3. Pedro Acosta tempati posisi kedua merupakan hasil Kualifikasi terbaiknya. Berusia 19 tahun 324 hari, sang rookie menjadi pembalap termua yang berhasil start baris depan pada era MotoGP™. El Tiburon finis P4 usai Sprint. Ia kini berpeluang jadi pembalap termuda yang menang balapan di kelas premier, dapat melampaui pencapaian rekor Marc Marquez (20 tahun 63 hari di Austin 2013).

4. Pembalap Aprilia dan KTM/GASGAS memiliki peluang untuk mengklaim podium pertama di Circuit of The Americas (COTA). Sejauh ini, hasil terbaik yang tercatat finis P4 dari Aprilia, sedangkan bagi KTM/GASGAS adalah P8.

5. Marquez, pembalap MotoGP™ tersukses di COTA dengan tujuh kemenangan, menempati posisi ketiga sebagai pengendara Ducati teratas. Ini kualifikasi terbaiknyak sejak posisi kedua di Mugello 2023, dan yang terbaik sebagai pembalap Ducati. Ia finis kedua dalam Sprint, samai hasil Sprint terbaiknya di Portugal 2024. Marquez berpeluang menang untuk kali pertama sejak GP Emilia-Romagna 2021 (903 hari lalu. Jika berhasil melakukannya, maka itu akan menjadi kemenangan Grand Prix pertamanya bersama Gresini dan Ducati.

6. Juara Dunia bertahan, Francesco Bagnaia, menempati start P4. Terakhir kali ia gagal baris depan dalam tiga balapan beruntun adalah pada 2022. Pecco mengemas finis P8 dalam Sprint, hasil terburuknya sejak membukukan P8 di Mandalika 2023. Meski begitu, #1 mampu membalikkan keadaan dengan memenangi GP Indonesia pada balapan Minggu.

7. Jorge Martin, terjatuh dua kali saat Q2, menduduki posisi keenam. Dua kali terakhir ia start P6, tetapi tersingkir dari perlombaan (GP Indonesia dan Valencia 2023). Martinator finis P3 pada Sprint, dan satu-satunya pembalap yang podium dalam tiga Sprint pembuka musim 2024. Martin kini memiliki peluang cetak kemenangan ketujuh dalam balapan Grand Prix untuk menyamai Loris Capirossi di peringkat keempat daftar pembalap Ducati yang sukses di MotoGP™.

8. Aleix Espargaro terjatuh saat Q2, tetapi masih dapat mengklaim posisi start ketujuh dan akhirnya finis P5 dalam Sprint. Pada balapan GP Amerika, pembalap Aprilia Racing itu berpeluang menggenggam podium pertamanya sejak Catalunya 2023, yang juga merupakan kemenangan ketiga di kelas  MotoGP™.

9. Fabio Di Giannantonio mengisi grid kedelapan, hasil kualifikasi terbaik keduanya setelah start ketujuh di GP Qatar 2023. Sayangnya, Diggia harus tersingkir lebih saat Sprint lantaran dilanda masalah teknis. Kini pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team itu memiliki peluang mencetak kemenangan dalam kategori utama di GP Amerika.

10. Ini merupakan Grand Prix ke-63 berturut-turut dengan Ducati berada dalam tiga besar kualifikasi. Pabrikan Borgo Panigale berpeluang cetak kemenangan ke-12 dalam 12 balapan MotoGP™ secara beruntun.

Bisakah Vinales jadi pembalap pertama yang menang bersama tiga pabrikan berbeda? Saksikan perlombaan GP Amerika mulai pukul 02.00 WIB hanya di motogp.com!